Aku Ingin Menikahimu 3 Februari 2011
Posted by Brotoadmojo in Perjalanan Cinta.Tags: adhy dan erlina, cinta, fiksi, ingin menikahimu, kisah, perjalanan
trackback
Tulisan ini adalah lanjutan dari Desember
Awalnya semua biasa-biasa saja. Karena orang-orang di jajaran lapangan maupun kantor sudah banyak yang tahu tentang ketertarikan Pak Rahman, site manager proyek yang notabene adalah salah satu atasan Adhyaksa, kepada Erlina. Termasuk Adhyaksa, makanya dia menganggap semua biasa-biasa saja dan tak terlintas untuk mendekati atau bahkan berusaha mendapatkan Erlina.
Tapi semua berubah, ketika waktu yang sangat singkat itu mengubah perasaan dan niat Adhyaksa. Interaksi yang hanya dalam hitungan hari telah membuat Adhyaksa menyimpulkan tentang kepribadian Erlina dan menyimpannya menjadi perasaan yang berbeda. Ya, mungkin perasaan itu lebih tepat jika dinamakan cinta.
*****
Siang sudah beranjak ke pukul 12.00, itu tandanya waktu makan siang sudah tiba. Tidak seperti biasanya, kali ini Adhyaksa mengajak Erlina untuk makan siang bersama, ada sesuatu yang ingin diungkapkannya. Walau ada rasa sungkan dengan Pak Rahman, namun bagi Adhyaksa semua harus ditepikan, toh Erlina masih belum menjadi milik siapapun, pikirnya.
Dengan sepeda motor milik kakaknya, Adhyaksa memboncengkan Erlina, tujuannya kali ini adalah warung siomay yang berada di sekitar alun-alun Purworejo.
Makanan sudah dipesan, tersaji dan siap untuk disantap. Tak ada curiga sedikitpun dari Erlina, sambil menyantap makanan yang sudah dipesan, mereka asik ngobrol dan bercanda. Hingga saat Adhyaksa sampai pada cerita yang lebih serius, dimana kisah hidup dan perjalanan cintanya diungkapkan semua pada Erlina. Adhyaksa tahu, butuh keberanian dan mental yang kuat untuk mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi rahasianya. Tapi, semua harus dia katakan, dengan konsekuensi apapun.
“Aku sudah bosan dengan pencarian dan angan-anganku, Mbak. Aku ingin meluruskan niat, percaya sepenuhnya dengan janji Allah.”
“Maksud Mas Adhy?.”
“Seperti tadi yang sudah aku ceritakan sama Mbak Erlina. Bagaimana kisah hidupku, kondisi keluargaku, kisah cintaku, cita-cita. Aku sudah niat ingin menikah, Mbak. Aku percaya dengan janji Allah, dengan nilai ibadah dan keutamaan nilai hidup setelah menikah.”
“Bagus itu Mas, memang harus berpegang dengan agama, jangan hanya terbawa hawa nafsu dan keinginan saja. Jadi, nantinya keluarga yang terbangun bisa menjadi keluarga yang barokah.”
“Mbak, aku tak ingin membohongi diriku sendiri, karena hanya pengecut yang bersembunyi dibalik kebohongan-kebohongannya. Aku ingin meluruskan niat, berusaha jujur pada perasaanku dan kepada Mbak Erlina. Aku ingin menikahimu!.”
Semua terdiam, sesekali Adhyaksa menatap Erlina yang senyum-senyum seperti tak percaya.
“Mas Adhy serius?”
“Apakah aku nampak bergurau, Mbak?”
“Kenapa Mas Adhy begitu yakin kepadaku?. Lalu, bukankah Mas Adhy lebih muda dariku?.
“Entahlah, Mbak. Tapi aku begitu yakin dengan Mbak Erlina, hatiku mengatakan bahwa Mbak Erlina Adalah orang yang tepat. Kalau boleh tanya, apa alasan Rasulullah menikahi Siti Khadijjah?”
“Penyelamatan akidah”
“Mungkin itu pula jawaban yang ingin aku sampaikan kepada Mbak Erlina tentang beda usia dan salah satu alasan kenapa aku ingin menikah dengan Mbak Erlina”
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Erlina, mungkin juga dia masih belum percaya dengan apa yang baru saja di ungkapkan oleh Adhyaksa. Adhyaksa pun hanya diam, dia merasa telah melepaskan bongkahan batu yang membebani kepalanya.
–
Dilanjutkan kapan-kapan & Insyaallah masih Bersambung…..
wuah, bersambung lagi…. bikin penasaran saja………
Benarkah? 🙂
salam kenal.terimakasih sudah berkunjung Kang.
sama-sama… terimakasih juga sudah mau berkunjung… 🙂
wah wah.. hebatttt… ini sesungguhnya kisah mas broto kah?
xixixi.. aku ikut senaang deh..
semoga di terima yaaa 🙂
emmmm….. gimana ya, kelihatannya kompilasi Mbak….
masalah diterima atau tidak, nanti insyaallah pada postingan selanjutnya akan muncul jawabannya… 🙂
terimakasih Mbak…
wahhhh pesona wanita dewasa di mata berondong muda .. ckckckkckc sungguh qu ingin tau lanjutannya ,,,, ayoooo semanagt … lanjutkannnnn
salam 🙂
bukan berondong, tapi jagun bakar.. 😀
semoga masih ada ide yang pas buat melanjutkan mbak 🙂
makasih
ayoo doong jangan bersambuungg. . .
dibikin the end sekarang saja ya? 😀
kisah ini diangkat dari kisah nyata..
mari kita tunggu kelanjutannya..
lanjut mas
kok tahu kalau ini dari kisah nyata? nebak atau nuduh nih? 😀
terimakasih 🙂
wahaha akhirnyaaa…
Akhirnya apa Kang? 😀
bisalah dibikin cerpen
benarkah? 😀
Assalamu’alaikum wr wb..
Saya newbi, mohon izin untuk nimbrung…perkenalan dulu saya SONHAJI dari http://www.pengurasWCtanpasedot.wordpress.com ,saya telah membaca beberapa tulisan di blog anda sangat menarik sekali dan bermanfaat bagi diriku yang newbi ini. Saya akan berkunjungi lagi jika ada tulisan baru. Dan saya berharap adanya kunjungan ini bisa selalu silaturrahim, memperbanyak teman bahkan saudara, terimakasih ya atas respon positifnya.
Wassalamu’alaikum WR WB
Terimakasih atas kunjungannya, semoga sukses 🙂
hohoho pengalaman aseli yak masbro 😛
tapi keren juga nih ceritanya… tinggal nunggu bukunya muncul di gramed
Salam kenal ya 😛
ditunggu ya kemunculan bukunya 😀
terimakasih 🙂
siapa-siapa yang pengen dinikahin,..?hhehehe.
salam ,maap ni baru nongol disini.
semakin keren ajah ni ceritanya.
anu…. anu…
salam, terimakasih sudah berkunjung, semoga sukses ya.. 🙂
[…] Aku Ingin Menikahimu […]