Safety Riding: Cara Bijak Menyayangi Diri Anda

Banyak orang yang tidak begitu memperhatikan bagaimana caranya berkendara secara aman dan nyaman. Sebagian masih beranggapan bahwa aturan yang dibuat hanyalah sesuatu yang membebani, padahal kalau mau di fikir secara bijak, setiap aturan berkendara yang dibuat adalah demi kenyamanan dan keamanan si pengendara. Keamanan berkendara (Safety Riding) masih menjadi sesuatu yang dianggap cukup hanya dengan mengetahuinya saja, dan tidak terlalu penting untuk di lakukan. Sebuah anggapan yang salah dan terlalu membahayakan. Saya contohkan kasus kecelakaan di bawah ini:

Pada tikungan jalan itu, nampak dua sepeda motor dari arah berlawanan saling bertabrakan dan mengakibatkan korban mengalami luka yang cukup serius. Seorang perempuan mengalami luka pada kepala dan tangannya. Dua orang laki-laki masing-masing mengalami luka pada kaki dan tangannya.

Saksi mata yang melihat kejadian tersebut mengatakan bahwa sebelum kejadian terlihat sepasang muda-mudi tersebut tengah asik bercanda, mereka tidak menggunakan helm maupun jaket, sedang dari arah berlawanan nampak seorang laki-laki tengah memegang HP dan sepertinya sedang menulis SMS. Akhirnya, di tikungan tersebut mereka saling bertabrakan akibat kelalaian dan ketidak hati-hatian mereka.

Dari cuplikan cerita diatas nampak tergambar betapa lalainya seseorang tentang bagaimana seharusnya berkendara. Mereka tidak memperhatikan bahaya yang mengintai mereka apabila tidak memperhatikan faktor keamanan berkendara (safety riding). Dan dapat di simpulkan pula bahwa keamanan berkendara (safety riding) mempunyai 2 pokok yang harus di penuhi, yaitu sikap dalam berkendara dan kelengkapan kendaraan maupun pengendara.

Sikap dalam berkendara ini penting untuk diperhatikan, misalnya saja mentaati perturan lalu lintas, menghormati sesama pemakai jalan, santun dalam berkendara, sabar dan tidak ingin menang sendiri, hal ini bisa menekan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Begitu pula sebaliknya, sikap yang kurang baik bisa menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Misalnya ngebut, melanggar rambu-rambu lalu lintas, membunyikan klakson semaunya, telfon/SMS sambil berkendara, ngobrol atau bercanda sambil berkendara, dan hal-hal lain yang sejenisnya. Hal-hal tersebut selain membahayakan diri sendiri juga bisa membahayakan bagi orang lain.

Kelengkapan dalam berkendara merupakan sesuatu yang mutlak, yang meliputi kelengkapan pada kendaraan maupun kelengkapan pada pengendara. Hal ini tidak lain demi menekan resiko kecelakaan maupun meningkatkan keamanan.

Kelengkapan pada kendaraan, misalnya: rem, spion, lampu sein, lampu malam maupun lampu kota, dan lain sebagainya. Sedangkan kelengkapan pada pengendara, misalnya: helm, jaket, sarung tangan, dan lainnya. Dan yang perlu di garisbawahi adalah, semua harus berfungsi dengan baik, sesuai dengan aturan dan standard mutu yang sudah ditetapkan.

Semoga kita menjadi pengendara yang bijak dengan memperhatikan keamanan berkendara (safety riding) dengan mengacu pada sikap yang baik pada saat berkendara, dan kelengkapan pada kendaraan kita maupun kelengkapan pada diri kita saat berkendara.