Terjebak 25 Oktober 2010
Posted by Brotoadmojo in Cerita, Inermezzo.Tags: bersyukur, cerita, hujan, makan, nasi goreng, pelajaran, terjebak
trackback
Hal yang saya takutkan akhirnya terjadi juga malam ini, ya, saya terjebak!. Ya, saya terjebak hujan saat sedang berada di warung nasi goreng yang berada di trotoar pojok lampu merah. Mulanya saya ragu untuk keluar malam ini, karena gerimis menandakan bahwa kemungkinan besar akan turun hujan, tapi rasa lapar ‘memaksa’ saya untuk keluar rumah hanya untuk sekedar mencari pengganjal perut.
Masih dalam suasana rintik, pilihan akhirnya jatuh pada nasi goreng, maklum saja, karena selain bingung mau cari makan apa, sudah lama pula saya tidak makan di warung nasi goreng Bang Martin yang biasa jadi langganan saya. Rencananya saya ingin bawa pulang saja, karena takut hujan menjadi deras, namun belum selesai menggoreng, hujan keburu datang. Dengan berat hati akhirnya nasi goreng nggak jadi dibungkus.
Untuk beberapa saat kami asyik ngobrol, karena memang lagi sepi pembeli, namun hujan tidak kunjung reda, malah hujan tambah deras disertai petir dan angin. Nah, disinilah pelajaran berharga itu dimulai.
Hujan deras disertai angin itu membuat Bang Martin panik, betapa kekhawatiran terpancar dari raut wajahnya. Dia sibuk mengalirkan air yang menggenang di tenda lapaknya, mengelap meja dan gerobaknya, membesarkan nyala lampu petromak yang meredu tertiup angin, sesekali terdiam (saya yakin dia pasti sedang berdo’a).
Betapa saya kurang bersyukur, saya masih sering mengeluh, tak terbayangkan seandainya saya jadi dia. Duh GUSTI, ampuni hamba-Mu ini jikalau kurang besyukur, dalam hujan ini saya terjebak, namun dalam terjebak ini saya mendapatkan pelajaran berharga.
Lama berdiri (karena meja kursi basah) membuat saya tak sabar menunggu, setelah membayar akhirnya saya putuskan untuk nekat pulang. Dengan mengenakan jas hujan saya nekat hujan-hujanan, dengan perut yang sudah kenyang dan pelajaran berharga ini.
Banyak hikmah di sekitar kita. Banyak yg bisa kita syukuri dari kehidupan kita sendiri ๐
Malam mas
ya Mbak, belajar pada lingkungan dan setiap peristiwa yang kita alami…
terimkasih
masih ada langit di atas langit…
semoga kita selalu mawas diri…
amin……. semoga kita menjadi manusia yang pandai bersyukur…
terimakasih ๐
Setidaknya sudah kenyang ya mas, hehe ๐
betul mas Adi… ๐
untungnya sudah makan nasi goreng dl jadi paling tidak mengurasi resiko masuk angin karena perut sudah terisi…
iya Mas, ada unungnya juga… walau harus hujan-hujanan… ๐
terimakasih
itulah nikmat nya bersyukur mas.. smoga kita smua sll bisa bersyukur dan hidup damai
semoga kita bisa menjadi manusia yang pandai bersyukur….amin…
terimakasih ๐
ada hikmah yang dipetik dari peristiwa terjebak hujan ya mas
bener Mbak, banyak sekali hikmahnya…
terimakasih ya.. ๐
Sekarang musim penghujan, siap-siap bawa payung
kemana-mana selalu siap dengan jas hujan.. ๐
Ada kalanya kita menari dibawah hujan yach kang…bicara hujan..kampung saya baru-baru ini banjir karena hujan, namun demikian itulah saatnya membangkitkan jiwa sosial kita dengan saling bantu antar warga
kenapa ya sekarang dimana-mana sering terjadi banjir… semoga saja semua segera berlalu, saatnya kita membangkitkan jiwa sosial kita.. ๐
terimakasih
Pengalaman lapar terjebak ujan, saya alamin dulu di tempat cost, untung ada mie instant..lumayan tahan ampe pagi
untung saja masih ada persediaan mie ya, sebenarnya saya juga ada mie instant, tapi rasanya kurang mantab kalau buat ganjal perut.. ๐
Memang, seringkali kebijaksanaan itu tidak datang dari tempat yang tinggi ya Mas.
Tempat yang tinggi hanya bisa membuat kebijakan, bukan kebijaksanaan.
Salut buat Mas yg udah bisa merangkum antara lapar, hujan dan Bang Martin, menjadi sebuah tulisan..
belajar pada apa yang kita alami Mas. kalau yang buat kebijakan itu banyak, tapi sayangnya kebijakan yang tidak bijak… (*bingung. ๐ )
mungkin hanya sebuah kebetulan saja saya bisa menuliskan pengalaman hujan saya Mas.. ๐
terimakasih
Mungkin sebelum ke lapaknya Bang Martin, sampeyan belum mandi…..(*kabuuurrr*)
salah, justru karena saya sudah mandi akhirnya terjebak hujan
(*kejarrrrrrrrr*)
Semuanya sudah diatur sama yang diatas mas… kita hanya bisa memprediksikan aja.
ya mas, saya setuju..:)
Yang penting kita juga harus selalu merasa bersyukur dengan segala karunia yang telah DIA berikan, dengan begitu semua terasa indah ๐
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
setuju sama Pak Sugeng.. ๐
Salam hangat dari Slawi…
perut kenyang akhirnya tidurrrrr….
yup, karena tidur lebih enak setelah perut kenyang .. ๐
kalau perut udah kenyang, ujan2an gak jadi masalah mas.. gak akan mauk angin. Nah sebaliknya kalu belum terisi…. runyam besoknya ๐
yah.. daripada lapar hujan-hujanan mendingan kenyang hujan-hujanan Bang.. (walau kalau disuruh milih saya nggak mau milih salah satu ๐ )
hmm..kadang kita slalu lupa bersyukur yah mas.. ๐
bener mbak… ๐
slalu memandang kebawah,krn dsna qt akn lbh byk bsyukur
nice post ๐
terkadang kita lupa untuk memandang kebawah mbak, sehingga kadang lupa bersyukur….
terimakasih ๐
Jadi ingat lagu D’massive: syukuri apa yang ada hidup adalah……apaaaaa? Yaa, hidup adalah anugrah ๐
===salam kenal===
hmm,sama seperti komand lainnya
salam hangat dari blue
terimakasih…. bersyukur atas apa yang telah dianugerahkan.. ๐